Langsung ke konten utama

Tips "Sukses Bisnis" dan Sukses Dunia Akhirat



Tips Sukses!! Sukses Bisnis, “Bukan Hoki dan Percaya Mitos”
Betulkan Bisnis Sukses karena Hoki dan atau percaya mitos? Ini rujukannya. Wajiba dibaca!!! Semoga Anda dapat meraih kesuksessan.

Tidak bisa dibantah masyarkat banyak yang beranggapan bahwa sukses bisnis karena percaya pada mitos, hoki, shio, keturunan, bakat, pendidikan, usia, gender, nama, dan tanggal lahir, bahkan NO HP. Sesungguhnya yang benar adalah bahwa kesuksesan tersebut tergantung pada apa yang disebut dengan “Usaha” (ihktiar). Artinya kesuksesan khususnya dalam bisnis, sebenarnya merupakan manifestasi petunjuk, pertolongan dan karunia Allah SWT yang diberikan kepada yang dikehendaki-Nya. Yaitu kepada orang-orang yang telah berjuang dan berusaha optimal dengan segala apa yang dimilikinya.

                Namun, usaha tersebut haruslah sesuai dengan aturan main yang telah digariskan oleh Agama. Yaitu mengikuti (wahyu, termasuk ilham dan intuisi), dan Sunatullah (hokum sebab-akibat) yang diberlakukan dalam kehidupan kita. Artinya perjuangan dan ikgtiar yang kita lakukan itu, harus berpegang teguh kepada nilai-nilai fitrah (kemanusiaan) dan transedensi bersifat universal : jujur, adil, benar, cinta, ridha, ikhlas, sungguh-sunggu, berani, amanah, istiqomah (gigih/ulet), syukur, sabar, dan tawakal. Itulah proses-proses yang harus kita lalui dan kita nikmati sebagaimana adanya, seperti air yang mengalir. Kesuksesan dalam bisnis adalah hasil dari semua itu. “ Demikian, Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya”, (QS Ali ‘Imran : 40).
                Kesuksesan bukanlah hal yang ujug-ujug (tiba-tiba) turun dari langit, atau karena hal yang ditetapkan hokinya. Tetapi kesuksesan yang kita dapatkan itu karena sesuatu sebab yang didahuluinya. Semua itu haruslah berproses.
                Inilah sunatullah yang diberlakukan kepada kita semua. Sebagaimana firman Allah SWT : “Tiap-tiap individu terikat dengan apa yang telah dilakukannya”, (QS At-Thur [52] : 21) dan juga “Kamu tidak diberi balasan, melainkan dengan apa yang telah kamu kerjakan”, (QS. Yunus [10] : 52).
                Lebih jelas dan tegas lagi Allah SWT telah menentukan hukum-Nya secara mutlak bahwa “Barang siapa mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu” (QS. An-Nisa  [4] : 123). “Dan barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya (yang setimpal, tidak kurang dan tidak lebih). Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan (keburukan) seberat zarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya (yang setimpal tidak kuranng dan tidak lebih) pula”, (QS.Az-Zalzalah [99]: 7-8)
                Oleh sebab itu, janganlah percaya pada hoki!!! Sebagaimana hadis “ Percaya atau menggantungkan diri kepada nasib mujur-sial (hoki dan kesialan) adalah syirik (beliau mengulangnya sampai 3 kali)”, (HR Bukhari-Muslim).
                 Jangan dikira “Orang China” percaya pada hoki, apalagi menggantungkan diri padanya. Karena yang mereka tahu bahwa semua keberhasilan yang mereka raih merupakan usaha maksimalnya sebagai proses yang begitu panjang dan melelahkan. Bisa saja dengan upaya yang berdarah-darah, melalui jatuh bangun yang tiada henti dengan tanpa pernah menyerah. Dan bisa jadi melalui ribuan kegagalan dan masalah yang harus diatasi Sekali lagi ingatlah hukum sebab-akibat!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Info" Produk Asuransi Prudential Syariah

Pada dasarnya produk asuransi syariah mengacu pada Fatwa DSN-MUI, dan dibagi menjadi 2 skema untuk setiap produk yang ditawarkan kepada nasabah. Termasuk Produk Prudential Syariah. Berikut ini penjelasan lebih lengkap mengenai hal tersebut : Sistem Asuransi dalam Ekonomi Islam Asuransi dalam menjalankan aktivitasnya sudah tentu memiliki sebuah sistem. Sebuah perusahaan asuransi tidak akan berjalan tanpa adanya sebuah sistem yang sudah menjadi aturan yang harus dipatuhi bersama baik dalam pengumpulan dana dalam bentuk premi, pengelolaan dan sampai pada penyalurannya dananya dalam bentuk klaim, atau pun bagi hasil. Asuransi syariah mengumpulkan sejumlah dana dari masyarakat dalam bentuk premi dengan menggunakan dua akad yaitu akad tabarru’ dan akad tijarah . Akad tabarru’ adalah semua bentuk akad yang dilakukan dengan tujuan kebajikan dan tolong-menolong, bukan semata untuk tujuan komersial. Akad yang digunakan adalah hibah. [i] Skema Akad Tabarru’ dalam Asuransi

"Hot News" Kelas GRATIS!!! Pelatihan Asuransi Syariah

Yakinkah Anda bahwa   masa depan bagi   manusia tidak bisa diterka pasti? Meskipun dalam kehendak Allah SWT kehidupan ini adalah kepastian, termasuk usia kita semua. Begitupun Anda. Anda memiliki potensi ekonomi buat keluarga Anda , tulang punggung buat Anak-anak untuk menggapai masa depannya dengan lebih baik... Bagaimana jika peran ekonomi Anda untuk keluarga tercinta, berakhir karena kepastian Anda sudah selesai sebagai Hamba Allah SWT di dunia ini?

Konsultasi Prudential Syariah di "metro" lampung

Anda ingin konsultasi Keuangan? Kami menyediakan pelayanan secara gratis, tidak perlu sungkan, kami siap ke Rumah Anda. Tahukah Anda bahwa kehidupan dihadapkan dengan risiko? Untuk meminimalisir kerugian ekonomi keluarga Anda, mari kita rencakan untuk masa depan baik pendidikan, dana pensiun, kesehatan, investasi. Untuk itu, kami menyediakan waktu untuk Anda. Untuk informasi lebih lanjut hub : 0853-7751-5049 (Nurdermawan, S.E.I) wa 089503666921